Laman

3/04/2009

Mengatasi Ketergantungan Terhadap Rokok

Nikotin adalah zat yang terkandung dalam rokok yang dapat menyebabkan ketergantungan. Bagi orang ingin berhenti merokok, tersedia beberapa macam cara untuk mengatasi ketergantungan ini.

Vaksin Nikotin
Suatu penelitian baru-baru ini mengungkapkan suatu penemuan yang cukup asing di dengar, vaksinasi bagi perokok supaya berhenti merokok. Vaksin nikotin ini dijual dengan nama dagang NicVax. Vaksin ini tampaknya aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan efektif untuk menolong orang yang ingin berhenti merokok.

Penelitian selama 38 minggu yang melibatkan 68 perokok aktif. Setiap peserta penelitian mendapatkan salah satu dari tiga dosis yang berbeda atau plasebo. Sebenarnya penelitian ini tidak dirancang untuk menilai efek terapi vaksin, tetapi para peneliti menemukan bahwa 38 persen peserta yang mendapat vaksin nikotin dosis tinggi berhenti merokok kurang dari 30 hari. Padahal pada awal penelitian, mereka tidak berencana berhenti merokok setidaknya 6 bulan ke depan.

Vaksin ini bekerja dengan cara memproduksi antibodi yang secara spesifik mengikat nikotin, dan dengan demikian mencegah sebagian besar nikotin memasuki otak. Proses ini mengurangi efek menyenangkan saat merokok dan mengurangi ketergantungan terhadap nikotin.

Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang vaksinasi ini, termasuk berapa lama vaksin efektif dan apakah dapat digunakan untuk membantu mencegah relaps pada orang yang sudah berhenti merokok.

Terapi Pengganti Nikotin
Ada 4 bentuk terapi pengganti nikotin, yaitu plester, permen, semprot hidung, dan inhaler, yang semuanya mengandung nikotin. Cara kerja produk-produk ini mempunyai tujuan yang sama yaitu melepaskan nikotin dosis kecil secara kontinyu ke dalam tubuh, sehingga menghilangkan gejala ketergantungan yang sering dirasakan oleh orang yang sedang berusaha berhenti merokok.

Keempat bentuk terapi ini mempunyai keefektifan yang hampir sama. Pada penelitian ditemukan bahwa kombinasi plester nikotin dengan permen nikotin atau dengan semprot hidung nikotin memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan terapi tunggal.

Plester nikotin, digunakan dengan cara menempelkannya ke kulit, sehingga nikotin dalam jumlah tetap melintasi kulit masuk ke dalam tubuh. Plester nikotin tidak cocok bagi orang yang mempunyai masalah pada kulit.

Permen nikotin, tersdia dalam dosis 2 dan 4 mg. Dengan mengunyah permen, nikotin masuk ke aliran darah melalui pembuluh darah di mulut.

Semprot hidung nikotin, diperoleh mesti dengan resep dokter. Semprot ini berupa botol yang dilengkapi pompa yang dapat digunakan saat keinginan untuk merokok kembali timbul. Produk ini tidak dianjurkan untuk orang yang mempunyai penyakit pada hidung atau sinus, alergi, asma, juga pada perokok usia muda.

Inhaler nikotin, juga diperoleh harus dengan resep. Walaupun disebut inhaler, alat ini hanya melepaskan nikotin ke dalam mulut dan tenggorokan, tidak sampai ke paru-paru, seperti halnya asap rokok. Nikotin kemudian diserap melalui membran mukosa. Efek samping yang sering adalah iritasi mulut dan tenggorokan, juga batuk. Bagi orang yang mempunyai gangguan bronkhus, misalnya asma, harus hati-hati menggunakan produk jenis ini.

Obat-obatan
Bupropion, suatu antidepresan dengan nama dagang Zyban, telah digunakan sejak tahun 1997 untuk mengobati ketergantungan nikotin. Obat ini membantu mengurangi gejala yang timbul akibat berhenti merokok dan menekan keinginan untuk merokok kembali. Efek samping tersering bupropion adalah mulut kering, gangguan tidur, pusing, dan bentol-bentol merah di sekujur tubuh. Hindarkan penggunaan obat ini pada penderita epilepsi, gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia, atau sedang mengkonsumsi obat lain yang mengandung bupropion hidroklorida. (ich)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar