Laman

3/04/2009

Mendepak Bau Badan & Ketombe dengan Jeruk Nipis

Tanaman yang satu ini gampang ditanam dan banyak gunanya. Selain untuk pengobatan, juga merawat kecantikan. Tak heran jika kini ia banyak ditanam di pekarangan.
Jeruk nipis kini menjadi salah satu pilihan untuk ditanam di lahan sempit semisal pekarangan rumah. Kenapa? Selain rajin berbuah, cara bertanamnya pun mudah. Masih ada lagi. Buah jeruk nipis ternyata juga punya banyak manfaat, dari pengobatan sampai merawat kecantikan.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk famili Rutaceae. Memang, ia bukan asli Indonesia. Berdasar catatan sejarah, sentra utama asal tanaman jeruk nipis adalah Asia Tenggara, kemudian menyebar ke Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat. Tanaman ini masuk ke Indonesia dibawa oleh Belanda. Ada beberapa nama lokal untuk menyebut jeruk nipis, misalnya jeruk pecel (Jawa) atau jeruk mipis (Sunda).
Tenaman jeruk nipis berbentuk perdu, rimbun, dengan ketinggian sekitar 1,5-3,5 meter. Memiliki banyak cabang dan ranting berduri, perakarannya kuat dan cukup dalam. Warna permukaan daun hijau tua mengkilap, bagian bawahnya hijau muda. Bentuk daunnya bulat panjang dan tumpul pada bagian ujung. Bunganya menyembul pada pucuk ranting atau ketiak daun dan tersusun dalam bentuk karangan. Warna bunga putih kekuning-kuningan. Saat ini, ada 2 jenis jeruk nipis yang dikenal di Indonesia:
1. Jeruk Nipis Berbiji
Buahnya mengandung biji. Bentuk buah bulat, berukuran kecil (diameter sekitar 3,5-5 cm). Ujung buah tidak berputing, rata, bahkan agak menjorok ke dalam. Saat masih muda, buah berwarna hijau, tapi menjadi kuning kehijau-hijauan setelah masak. Buah jenis ini biasanya tumbuh bergerombol.
2. Jeruk Nipis Nonbiji
Sesuai namanya, jeruk nipis ini sama sekali tidak mengandung biji. Buahnya tumbuh tidak bergerombol, bentuk bulat lonjong berukuran sebesar telur ayam. Setelah masak, buah berwarna kuning mulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar