Laman

11/05/2011

Bisnis Makanan Dengan Modal Kecil

sedikit copas ,,,,, Memiliki modal usaha yang minim sering kali membuat sebagian besar orang mengurungkan niatnya untuk memulai usaha. Padahal sebenarnya jika mereka jeli, saat ini sudah banyak peluang usaha yang dapat dijalankan dengan modal kecil. Salah satunya yaitu peluang bisnis di bidang makanan. Nah, bagi Anda yang tertarik mencoba peluang bisnis makanan dengan modal kecil, pekan ini kami informasikan salah satu ide bisnis di bidang makanan yang bisa dijalankan dengan murah dan mudah. Tingginya permintaan pasar akan berbagai jenis produk makanan terutama lauk pauk, membuat berbagai peluang bisnis di bidang ini menjanjikan untung besar bagi setiap pelakunya. Kesempatan inilah yang dapat Anda manfaatkan untuk memperoleh omset besar setiap bulannya. Anda dapat membuka bisnis makanan yang menawarkan aneka macam lauk pauk kepada konsumen disekitar rumah Anda. Konsumen Menyajikan berbagai macam aneka lauk sebagai peluang usaha, tentunya memberikan kesempatan bagi Anda untuk membidik target pasar yang cukup luas. Mulai konsumen anak kost yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa maupun karyawan, sampai para ibu rumah tangga dan masyarakat umum lainnya, bisa Anda jadikan sebagai target konsumen yang cukup potensial.

9/06/2011

TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur tak henti kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang tak pernah lelah melimpahkan nikmat serta rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarga beserta sahabatnya. Temen-temen yang kami cintai karena Allah. Kalau beberapa minggu yang lalu kami membahas tentang karakteristik lelaki shalih- yang salah satunya adalah ikhlas dalam beramal- maka kali ini yang kedua adalah; Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya. Generasi manusia terbaik sepanjang sejarah kemanusiaan ialah generasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya kemudian generasi tabi’in dan Tabi’ut-Tabi’in. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasaallam telah memberi kabar sekaligus jaminan tentang kemuliaan dan ketinggian derajat generasi-generasi tersebut dengan sabdanya yang artinya: “Sebaik-baik kurun (abad) ialah abadku kemudian abad sesudahku kemudian abad sesudahku.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi dan Nasa’i) Informasi ini tidak saja sebagai kabar berita bahkan petunjuk yang sangat jelas dan terang bagi umat islam. Kelak di kemudian hari akan tumbuh berbagai kesamaran (syubhat) dan fitnah yang datang melanda. Sedangkan di saat itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sudah tiada lagi, maka hendaklah umat islam kembali kepada Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan mengikuti bagaimana cara hidup orang-orang yang telah dijamin kebaikan dan ketinggian martabat dan budi pekertinya di sisi Allah. Dengan mengikuti hidup yang telah ditempuh orang-orang terbaik inilah syarat keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Cara inilah yang disebut sebagai Manhaj salafus Shalih. Gambaran kepatuhan dan ketaatan mereka dapat kita saksikan dalam peristiwa-peristiwa berikut ini: “Ubaidillah bin Shamid radhiyallahu ‘anh berkata: “Kami keluar bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengikuti perang Badar, maka berhadapan dua golongan dan Allah mengalahkan kaum kafir. Saat aku bersama kawan-kawanku mengejar musuh untuk membunuh mereka, dan sebagian yang lain mengumpulkan apa yang telah ditinggalkan oleh musuh, sedang sebagian yang lain menjaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam supaya jangan didekati oleh musuh hingga waktu malam. Maka orang-orang pada kembali berkumpul, maka berkata orang-orang yang mengumpulkan Ghanimah, “Kami yang mengumpulkan, maka kami yang berhak, dan yang lain tidak punya hak dalam Ghanimah ini.” Lalu orang-orang yang mengejar musuh berkata, “Kalian tidak lebih berhak dari kami, sebab kamilah yang menghalau musuh.” Dan orang-orang yang menjaga Nabi berkata, “Kamilah yang berhak karena menjaga keselamatan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kami khawatir musuh menculik beliau. Maka karena itulah turun surat Al-Anfal ayat 1. Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang harta rampasan perang. Katakanlah bahwa harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan Rasul-Nya. Maka hendaklah kalian tetap bertaqwa kepada Allah dan memperbaiki apa yang terjadi diantara kamu.” (HR Ahmad) Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anh berkata: “Ketika Perang Badar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa berbuat ini, maka mendapat ini”. Maka bergegaslah para pemuda, sedangkan orang-orang tua tetap menjaga panji (bendera), kemudian setelah selesai (Perang Badar), dan tiba pembagian ghanimah, mereka datang dan meminta apa yang telah dijanjikan Nabi itu. Maka berkatalah orang-orang tua, “Kalian jangan monopoli atas kami, sebab kamilah yang menjadi benteng pertahananmu. Sekiranya kamu tidak dapat bertahan tentu kamu akan lari kepada kami. Karena hal tersebut terjadilah perselisihan, akhirnya Allah menurunkan satu ayat ini.” (HR Abu Dawud). Dengan turunnya ayat tersebut di atas, berakhirlah pertengkaran dan perbedaan pendapat, ketika ada seruan bahwa harta rampasan perang adalah milik Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada lagi suara gerutu, tetapi wajah-wajah shalih menunduk, air mata mengalir. Seakan-akan suara halilintar yang memecah kesunyian, “Itu bukan hak kalian, mengapa kalian bertengkar? Takutlah kepada Allah dan perbaikilah diantara kamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman”. Hati yang penuh iman, begitu dibacakan ayat-ayat Allah dan diperingatkan dengan wahyu-Nya, seraya mereka bersujud. Diantara orang-orang shalih, terkadang muncul perselisihan atau perbedaan pendapat. Tetapi persaudaraan yang dibangun di atas fondasi aqidah sedemikian kuat. Kasih sayang di antara mereka begitu mendalam, sehingga mampu meretas (melerai) kebekuan hati, dan perbedaan yang muncul tidak membuat mereka saling bermusuhan. Mereka semua kembali kepada pangkuan Allah dan Rasul-Nya, dan menyerah patuh manakala wahyu allah datang memberi jalan keluar bagi persoalan yang mereka hadapi. “Mereka berkata, “Kami mendengar dan kami siap mematuhi.” Sambil berdo’a,”Ampunilah kami ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS al-Baqarah: 285) Dan pada waktu perjanjian Hudaibiyah yang menghebohkan kaum muslimin, yang hasilnya membuat mereka kecewa. Maka ketika urusan telah selesai dan tidak tinggal kecuali kitab, Umar mendatangi Abu Bakar dan berkata: Umar : “Wahai abu Bakar, bukankah dia Rasulullah dan kita ini muslimin?” Abu Bakar : “Ya, kita muslimin.” Umar : “Bukankah mereka musyrik?” Abu Bakar : “Ya, mereka musyrik.” Umar : “Maka apa alasan kita memberikan kerendahan atas dien kita?” Abu Bakar : “Wahai Umar, pahamilah duduk persoalan dan sesungguhnya dia adalah Rasulullah”. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata: Umar : “wahai Rasulullah, bukankah engkau ini rasul dan kita ini muslimin?” Rasul : “Ya”. Umar : “Bukankah mereka musyrik?” Rasul : “Ya”. Umar : “Apa alasan kita memberikan kerendahan atas dien kita?” Rasul : “Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, tidak sekali-kali aku akan menyalahi perintah-Nya, dan Allah sekali-kali tidak akan membiarkan aku. Umar : “Aku masih tetap bersedekah, shaum, shalat dan membebaskan Orang seperti yang aku perbuat pada hari ini, karena aku takut terhadap ucapan yang telah aku ucapkan dan aku berharap semuanya baik. Umar yang pemberani, yang gagah dan perkasa. Siapa pun diterjang jika tak sesuai dengan pemikirannya yang cerdas dan perasaan yang tajam. Tetapi jika datang peringatan Allah dan Rasul-Nya, meskipun datang dari seorang hamba atau seorang wanita, maka Umar langsung tunduk dan bersujud kepada Allah dan patuh kepada tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam . Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Atas seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam hal yang ia suka dan tidak suka, kecuali diperintah kepada maksiat. Maka jika diperintah dalam hal maksiat, tidak boleh mendengar dan taat.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, Nasa’I, Abu Dawud, dan Ibnu majah). Tarbiyah Nabawiyah dan pembinaan ini betul-betul telah menjadi darah daging bagi seluruh sahabat Nabi di masa hidup beliau. Lihatlah perselisihan dikalangan para sahabat dalam hal pembagian ghanimah, ketika usai perang Badar Kubra, ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah. Sehingga Ali bin Abi Thalib pun enggan diperintah menghapus kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah ditulis di atas kertas perjanjian. Terpaksa Rasulullah sendiri yang menghapusnya. Selain Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib yang tidak puas dengan isi perjanjian tersebut, sahabat-sahabat yang lain pun merasa geram dan marah serta tidak puas. Tetapi ketika telah diambil keputusan, tidak seorang pun yang menolak dan membantah. Demikianlah gambaran ketaatan dan kepatuhan seorang shalih kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga kita dapat mengambil ‘Ibrah dan pelajaran serta sifat-sifat para shalihin dan masa lampau. Sumber: Karakteristik Lelaki Shalih, Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman

8/08/2011

Bersikap Muahadah, Mujahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan Muaqabah dalam Membangun Hari Esok yang lebih baik

Bersikap Muahadah, Mujahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan Muaqabah dalam Membangun Hari Esok yang lebih baik


Oleh : H. Mas’oed Abidin



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Hasyr : 18)

Adalah menjadi kewajiban setiap orang merancang dan mempersiapkan hari esok yang lebih baik.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa seorang akan merugi kalau hari esoknya sama saja dengan hari ini, bahkan dia menjadi terkutuk jika hari ini lebih buruk dari kemarin. Seseorang baru dikatan bahagia, jika hari esok itu lebih baik dari hari ini.

Membangun hari esok yang baik, sesuai dengan ayat (wahyu Allah SWT) di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan di akhiri dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berfikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah dengan taqwa.

Semestinya orang Mukmin punya langkah antisipatif terhadap kemungkinan yang dapat terjadi esok disebabkan kelalaian hari ini.

Seorang mukmin sudah dapat memprediksi dan mempersiapkan hari esok yang lebih baik, dinamis, lebih mapan, lebih produktif dari pada hari ini.

Simpulannya, mesti ada peningkatan prestasi dari hari ke hari. Hari esok dapat berarti masa depan dalam kehidupan pendek di dunia ini.

Hari esok juga berarti pula hari esok yang hakiki, yang kekal abadi di akhirat kelak.

Hari esok mesti dirancang harus lebih baik dari hari ini, dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan melaksanakan lima “M ” ; yaitu Mu’ahadah, Mujahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan Mu’aqabah.[1]



1. Mu’ahadah

Mu’ahadah adalah mengingat perjanjian dengan Allah SWT. Sebelum manusia lahir ke dunia, masih berada pada alam gaib, yaitu di alam arwah, Allah telah membuat “kontrak” tauhid dengan ruh.

Kontrak tauhid ini terjadi ketika manusia masih dalam keadaan ruh belum berupa materi (badan jasmani). Karena itu, logis sekali jika manusia tidak pernah merasa membuat kontrak tauhid tersebut.

Mu’ahadah konkritnya diikrarkan oleh manusia mukmin kepada Allah setelah kelahirannya ke dunia, berupa ikrar janji kepada Allah. Wujudnya terefleksi minimal 17 kali dalam sehari dan semalam, bagi yang menunaikan shalat wajib, sebagaimana tertera di dalam surat Al Fatihah ayat 5 yang berbunyi: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. Artinya, engkau semata wahai Allah yang kami sembah, dan engkau semata pula tempat kami menyandarkan permohonan dan permintaan pertolongan.

Ikrar janji ini mengandung ketinggian dan kemantapan aqidah. Mengakui tidak ada lain yang berhak disembah dan dimintai pertolongan, kecuali hanya Allah semata.

Tidak ada satupun bentuk ibadah dan isti’anah (Permintaan Pertolongan) yang boleh dialamatkan kepada selain Allah SWT.[2]

Mu’ahadah yang lain adalah ikrar manusia ketika mengucapkan kalimat “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya kuperuntukkan (ku-abdikan) bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.”



2. Mujahadah

Mujahadah berarti bersungguh hati melaksanakan ibadah dan teguh berkarya amal shaleh, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah SWT yang sekaligus menjadi amanat serta tujuan diciptakannya manusia.

Dengan beribadah, manusia menjadikan dirinya ‘abdun (hamba) yang dituntut berbakti dan mengabdi kepada Ma’bud (Allah Maha Menjadikan) sebagai konsekuensi manusia sebagai hamba wajib berbakti (beribadah).

Mujahadah adalah sarana menunjukkan ketaatan seorang hamba kepada Allah, sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Di antara perintah Allah SWT kepada manusia adalah untuk selalu berdedikasi dan berkarya secara optimal.

Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat: 5,

“Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa-apa yang telah kamu kerjakan.”

Orang-orang yang selalu bermujahadah merealisasikan keimanannya dengan beribadah dan beramal shaleh dijanjikan akan mendapatkan petunjuk jalan kebenaran untuk menuju (ridha) Allah SWT hidayah dan rusyda yang dijanjikan Allah diberikan kepada yang terus bermujahadah dengan istiqamah.

Kecerdasan dan kearifan akan memandu dengan selalu ingat kepada Allah SWT, tidak terpukau oleh bujuk rayu hawa nafsu dan syetan yang terus menggoda.

Situasi batin dari orang-orang yang terus musyahadah (menyaksikan) keagungan Ilahi amat tenang. Sehingga tak ada kewajiban yang diperintah dilalaikan dan tidak ada larangan Allah yang dilanggar.

Jiwa yang memiliki rusyda terus hadir dengan khusyu’. Inilah sebenarnya yang disebut mujahidin ‘ala nafsini wa jawarihihi, yaitu orang yang selalu bersungguh dengan nuraninya dan gerakannya.

Syeikh Abu Ali Ad Daqqaq mengatakan: “Barangsiapa menghias lahiriahnya dengan mujahadah, Allah akan memperindah rahasia batinnya melalui musyahadah.”

Imam Al Qusyairi an Naisaburi [3] mengomentari tentang mujahadah sebagai berikut:

« Jiwa mempunyai dua sifat yang menghalanginya dalam mencari kebaikan; Pertama larut dalam mengikuti hawa nafsu, Kedua ingkar terhadap ketaatan.

Manakala jiwa ditunggangi nafsu, wajib dikendalikan dengan kendali taqwa. Manakala jiwa bersikeras ingkar kepada kehendak Tuhan, wajib dilunakkan dengan menolak keinginan hawa nafsunya.

Manakala jiwa bangkit memberontak, wajib ditaklukkan dengan musyahadah dan istigfar.

Sesungguhnya bertahan dalam lapar (puasa) dan bangun malam di perempat malam (tahajjud), adalah sesuatu yang mudah.

Sedangkan membina akhlak dan membersihkan jiwa dari sesuatu yang mengotorinya sangatlah sulit. »

Mujahadah adalah suatu keniscayaan yang mesti diperbuat oleh siapa saja yang ingin kebersihan jiwa serta kematangan iman dan taqwa.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيد ِ * إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ * مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Dan sesunggunya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan adal di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir”. (Q.S. Qaaf: 16-18).



3. Muraqabah

Muraqabah artinya merasa selalu diawasi oleh Allah SWT sehingga dengan kesadaran ini mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sesungguhnya manusia hakikinya selalu berhasrat dan ingin kepada kebaikan dan menjunjung nilai kejujuran dan keadilan, meskipun tidak ada orang yang melihatnya.

Kehati-hatian (mawas diri) adalah kesadaran. Kesadaran ini makin terpelihara dalam diri seseorang hamba jika meyakini bahwa Allah SWT senantiasa melihat dirinya.

Syeikh Ahmad bin Muhammad Ibnu Al Husain Al Jurairy mengatakan, « “Jalan kesuksesan itu dibangun di atas dua bagian. Pertama, hendaknya engkau memaksa jiwamu muraqabah (merasa diawasi) oleh Allah SWT. Kedua, hendaknya ilmu yang engkau miliki tampak di dalam perilaku lahiriahmu sehari-hari.” »

Syeikh Abu Utsman Al Maghriby mengatakan, « “Abu Hafs mengatakan kepadaku, ‘manakala engkau duduk mengajar orang banyak jadilah seorang penasehat kepada hati dan jiwamu sendiri dan jangan biarkan dirimu tertipu oleh ramainya orang berkumpul di sekelilingmu, sebab mungkin mereka hanya melihat wujud lahiriahmu, sedangkan Allah SWT memperhatikan wujud batinmu.” »

Dalam setiap keadaan seorang hamba tidak akan pernah terlepas dari ujian yang harus disikapinya dengan kesabaran, serta nikmat yang harus disyukuri. Muraqabah adalah tidak berlepas diri dari kewajiban yang difardhukan Allah SWT yang mesti dilaksanakan, dan larangan yang wajib dihindari.

Muraqabah dapat membentuk mental dan kepribadian seseorang sehingga ia menjadi manusia yang jujur.

« Berlaku jujurlah engkau dalam perkara sekecil apapun dan di manapun engkau berada.

Kejujuran dan keikhlasan adalah dua hal yang harus engkau realisasikan dalam hidupmu. Ia akan bermanfaat bagi dirimu sendiri.

Ikatlah ucapanmu, baik yang lahir maupun yang batin, karena malaikat senantiasa mengontrolmu. Allah SWT Maha Mengetahui segala hal di dalam batin.

Seharusnya engkau malu kepada Allah SWT dalam setiap kesempatan dan seyogyanya hukum Allah SWT menjadi pegangan dlam keseharianmu.

Jangan engkau turuti hawa nafsu dan bisikan syetan, jangan sekali-kali engkau berbuat riya’ dan nifaq. Tindakan itu adalah batil. Kalau engkau berbuat demikian maka engkau akan disiksa.

Engkau berdusta, padalah Allah SWT mengetahui apa yang engkau rahasiakan. Bagi Allah tidak ada perbedaan antara yang tersembunyi dan yang terang-terangan, semuanya sama.

Bertaubatlah engkau kepada-Nya dan dekatkanlah diri kepada-Nya (Bertaqarrub) dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.” » [4]

وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إلاَّ مَا سَعَى وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ اْلأَوْفَى وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), dan bahwasanya DIA yang menjadikan orang tertawa dan menangis, dan bahwasanya DIA yang mematikan dan yang menghidupkan.” (QS. An-Najm: 39-44)



4. Muhasabah

Muhasabah berarti introspeksi diri, menghitung diri dengan amal yang telah dilakukan. Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu diri, dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan kelak yang abadi di yaumul akhir.

Dengan melakasanakan Muhasabah, seorang hamba akan selalu menggunakan waktu dan jatah hidupnya dengan sebaik-baiknya, dengan penuh perhitungan baik amal ibadah mahdhah maupun amal sholeh berkaitan kehidupan bermasyarakat. Allah SWT memerintahkan hamba untuk selalu mengintrospeksi dirinya dengan meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. melaksanakan shalat shubuh. Selesai salam, ia menoleh ke sebelah kanannya dengan sedih hati. Dia merenung di tempat duduknya hingga terbit matahari, dan berkata ;

« “Demi Allah, aku telah melihat para sahabat (Nabi) Muhammad SAW. Dan sekarang aku tidak melihat sesuatu yang menyerupai mereka sama sekali. Mereka dahulu berdebu dan pucat pasi, mereka melewatkan malam hari dengan sujud dan berdiri karena Allah, mereka membaca kitab Allah dengan bergantian (mengganti-ganti tempat) pijakan kaki dan jidat mereka apabila menyebut Allah, mereka bergetar seperti pohon bergetar diterpa angin, mata mereka mengucurkan air mata membasahi pakaian mereka dan orang-orang sekarang seakan-akan lalai (bila dibandingkan dengan mereka).” »

Muhasabah dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan ubudiyah serta mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Berbicara tentang waktu, seorang ulama yang bernama Malik bin Nabi berkata ; « “Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali ia berseru, “Wahai anak cucu Adam, aku ciptaan baru yang menjadi saksi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat.” » [5]

Waktu terus berlalu, ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya. Allah SWT bersumpah dengan berbagai kata yang menunjuk pada waktu seperti Wa Al Lail (demi malam), Wa An Nahr (demi siang), dan lain-lain.

Waktu adalah modal utama manusia. Apabila tidak dipergunakan dengan baik, waktu akan terus berlalu. Banyak sekali hadits Nabi SAW yang memperingatkan manusia agar mempergunakan waktu dan mengaturnya sebaik mungkin.

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا َكثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَ الفَرَاغُ

“Dua nikmat yang sering disia-siakan banyak orang: Kesehatan dan kesempatan (waktu luang).” (H.R. Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a).



5. Mu’aqabah

Muaqabah artinya pemberian sanksi terhadap diri sendiri. Apabila melakukan kesalahan atau sesuatu yang bersifat dosa maka ia segera menghapus dengan amal yang lebih utama meskipun terasa berat, seperti berinfaq dan sebagainya.

Kesalahan maupun dosa adalah kesesatan.

Oleh karena itu agar manusia tidak tersesat hendaklah manusia bertaubat kepada Allah, mengerjakan kebajikan sesuai dengan norma yang ditentukan untuk menuju ridha dan ampunan Allah.

Berkubang dan hanyut dalam kesalahan adalah perbuatan yang melampaui batas dan wajib ditinggalkan.

Di dalam ajaran Islam, orang baik adalah orang yang manakala berbuat salah, bersegera mengakui dirinya salah, kemudian bertaubat, dalam arti kembali ke jalan Allah dan berniat dan berupaya kuat untuk tidak akan pernah mengulanginya untuk kedua kalinya.

Shadaqallahul’azhim. Allahu A’lamu Bissawab.



Catatan kaki ;

[1] Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’

[2] Demikian komentar Imam as Syaukani dalam kitab tafsirnya ‘Fathul Qadir’ dan Syeikh Ali As Shabuni dalam kitab tafsirnya ‘Shafwatut Tafaasir’.

[3] Kitab tasawuf, “Risalatul Qusyairiyah”.

[4] Syeikh Abdul Kadir Jailany memberikan nasehat kepada kita sebagaimana yang terdapat dalam kitabnya Al Fathu Arrabbaani wa Al Faidh Ar Rahmaani.

[5] Malik bin Nabi dalam bukunya Syuruth An Nahdhah

7/25/2011

KEBIASAAN PEREMPUAN

1. Perempuan adalah makhluk yang senang sekali “jajan”. Sebab, dalam nggapan mereka, toko, warung, mall, supermarket, atau pasar adalah tempat di mana mereka seolah merasa terkontrol (padahal buktina mereka sangat “lost control” di tempat itu).

2. Perempuan sangat menyukai segala hal yang bersifat “tawar-menawar”. Jadi, pertanyaan tentang ‘apakah itu dibutuhkan’ tidaklah relevan. Bagi mereka, segala sesuatu yang dijual dan ditawarkan ibarat sebuah permainan yang mengasyikkan dan adil.

3. Perempuan pada dasarnya tidak punya sesuatu untuk dipakai. jadi, jangan bertanya tentang rak baju di dalam kloset, kamu “hanya harus tidak mengerti kenapa”.

4. Perempuan butuh menangis. Dan mereka tidak akan menangis kecuali mereka tahu bahwa kamu bisa mendengarnya.

5. Perempuan akan selalu bertanya tentang sesuatu yang tidak mempunyai jawaban pasti. Ini adalah upaya mereka untuk membuatmu merasa bersalah.

6. Perempuan butuh berbicara. Jadi, mereka akan selalu ngobrol, ngomong, alis ngacapruk, karena berdiam diri atau menutup mulut sangat menyiksa bagi mereka, walaupun mereka sebenarnya tidak ada yang ingin dibicarakan.

7. Perempuan butuh untuk merasa bahwa ada orang lain yang lebih ‘buruk’ dari mereka. Itu kenapa acara-acara seperti Oprah Winfrey Show sangat sukses.

8. Perempuan tidak menginginkan seks sebesar keinginan laki-laki. Ini dikarenakan seks lebih bersifat fisik bagi laki-laki, dan bersifat emosional bagi mereka. Jadi, hanya dengan mengetahui bahwa laki-laki menginginkan seks dengan mereka, kebutuhan atau hasrat seksual mereka sudah terpenuhi.

9. Perempuan tidak menyukai serangga. Bahkan perempuan terkuat pun selalu membutuhkan laki-laki di samping mereka jika ada serangga yang muncul.

10. Perempuan tidak bisa menjaga rahasia. Sebab itu seolah mengerat mereka dari dalam. Imbasnya, mereka merasa bahwa bukanlah sebuah ‘dosa’ bila membicarakan rahasia tersebut kepada satu atau dua orang.

11. Perempuan selalu ingin tampil berkelompok di depan umum. Sebab, ini memberikan mereka kesempatan untuk menggosip.

12. Perempuan tidak pernah tahan untuk tidak menjawab telpon, apapun yang sedang mereka lakukan. Sebab mereka menganggap telpon itu sebagai pengumuman lotre dan mereka adalah pemenangnya (haha…).

13. Perempuan tidak pernah mengerti kenapa laki-laki menyukai mainan. Sedang laki-laki sangat paham bahwa mereka tidak membutuhkan ‘mainan’ lain bila perempuan punya tombol ‘on/off’.

14. Perempuan akan berpikir bahwa semua rasa ‘bir’ itu sama.

15. Perempuan akan menyimpan tiga jenis shampo yang berbeda dan dua jenis kondisioner di kamar mandi mereka.

16. Setelah perempuan mandi, jangan heran bila kamar mandi akan berbau seperti ‘hutan tropis’.

17. Perempuan tidak mengerti ‘daya tarik’ olahraga. Laki-laki akan mencari hiburan sebagai kesempatan untuk lari dari kenyataan. Sedang perempuan mencari hiburan untuk mengingatkan mereka bagaimana ’segala sesuatu’ bisa berbahaya.

18. Bila laki-laki pergi untuk 7 hari perjalanan, maka mereka akan membawa pakaian untuk lima hari dan akan memakai pakaian yang sama untuk beberapa hari. Tapi bila perempuan pergi untuk 7 hari perjalanan, maka mereka akan membawa pakaian untuk 21 hari. Ini karena mereka tidak tahu yang akan mereka rasakan apa yang mereka pakai setiap harinya.

19. Perempuan akan merapikan rambut mereka bila mau tidur.

20. Perhatikan bagaimana perempuan makan es krim, maka kamu akan tahu bagaimana mereka di tempat tidur.

21. Perempuan akan digaji (dibayar) lebih murah dibandingkan laki-laki, kecuali dalam dunia model.

22. Perempuan tidak pernah ’salah’. Dan meminta maaf adalah tugas laki-laki. Hmm.. siapa sebenarnya yang merayu adam memakan buah apel..?

23. Perempuan tidak tahu apapun soal mobil, kecuali dibutuhkan pabrik mobil untuk iklan.

24. Perempuan punya tempat tidur yang lebih baik dan tertata dibanding laki-laki. Sebab mereka berpikir dalam mimpi pun mereka akan dipuja.

25. Jumlah rata-rata barang di kamar mandi perempuan adalah 437. Laki-laki tidak akan dapat mengerti brang-barang tersebut.

26. Perempuan akan bilang bahwa mereka menyukai binatang yang lucu seperti kucing. Laki-laki juga berkata yang sama, tapi bila tidak berada di depan perempuan, ia akan menendangnya.

27. Perempuan sangat suka berbicara di telpon. Mereka bisa menginap di tempat teman selama dua minggu, lalu ketika kembali ke rumah, mereka akan menelpon teman tersebut selama 3 jam.

28. Perempuan akan merapikan stelan mereka (bersolek) bila mau keluar untuk berbelanja, menyiram tanaman, membersihkan garasi, menjawab telpon, membaca buku, atau bahkan membuka surat.

Sudahkah Rizki Kita Berkah

Pernah tidak mengalami ketakutan akan kekurangan atau tidak memiliki rejeki, saya sering mengalaminya, saya sering merasa memiliki penghasilan tapi cuma numpang lewat, abis gajian saya pos-poskan uang pada keperluan masing masing dan akhir tengah bulan terkadang tidak memiliki cukup uang terkadang sering juga kembang-kempis. Tapi ada sesuatu yang luar biasa yang saya rasakan walaupun kondisi kantong kembang kempis tapi alhamdulillah saya bisa melewati setiap bulan dengan selamat.

Ada seorang sahabat yang ternyata pendapatanya lebih besar dari ternyata tidak pernah bisa menabung, dan malah memiliki banyak hutang, loh kenapa...? Dari sebuah obrolan yang panjang sahabat saya bercerita bahwa dia mendapat uang dari Gaji+"ngobjek". Kenapa "ngobjek" saya kasih tanda kutip, karena usahanya adalah mencari lebih dengan cara yang tidak halal, misal dia mencari lembur, padahal tidak ada kerjaan, dia diam-diam mengambil barang bekas perusahaan untuk dijual kembali. Beliau ikut belanja, ketika perusahaan meminta untuk belanja untuk keperluan kantor.

Sahabat saya bercerita bahwa ketika dia mendapat pendapatan yang lebih dari cukup dari hasil ngobyeknya, setiap bulan banyak saja pengeluaran yang harus dikeluarkan, misal ketika kendaraannya/barangnya rusak, atau dia/keluarga terkena penyakit, atau adanya pembelian suatu barang yang sebenernya tidak dia butuhkan (laper mata). Dari diskusi singkat tersebut akhirnya kami menyadari bahwa kita tidak bisa berhitung bahwa rizki yang banyak akan membuat kita bisa mencukupi semua kebutuhan hidup kita. yang diperlukan adalah sebuah rizki yang berkah.

Dengan rizki yang berkah ini Insya Allah kita terjaga dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, serta diberikan ke lapangan manfaat dari sesuatu yang kita miliki. Rizki yang berkah tidak harus berjumlah besar, tapi riski yang berkah memberi manfaat sangat banyak, saya memiliki satu contoh lagi tentang rizki yang berkah.

Ada seorang sahabat berprofesi sebagai guru swasta, dengan penghasilan Rp 1.200.000, walau masih di atas UMR, gaji di atas terbilang sangat minim apa lagi sahabat saya memiliki 2 orang anak untuk dinafkahi, tetapi alhamdulillah sahabat saya itu selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya, tidak lupa mengeluarkan zakat 2,5% tiap bulannya, dan sungguh luar biasa sahabat saya ini tidak kekurangan, dan memiliki motor, dan bisa mengambil kredit rumah. Luar biasa.

Dibanding sahabat yang saya ceritakan pertama atau di atas jujur memiliki gaji Rp.2.000.000 dan belum menikah, tapi apa yang terjadi jangankan untuk mengambil kredit rumah untuk kehidupanya 1 bulan pun terkadang sahabat yang saya sebutkan di atas harus mencari hutangan sebelum tanggal gajian.

Kalau di ibaratkan sebuah laporan rugi/laba rizki yang berkah adalah pendapatan bersih yang diterima setelah biaya-biaya tidak terduga dan pajak atau kata lainya rizki yang berkah adalah rizki bersih (net) sedangkan rizki yang tidak berkah itu adalah pendapatan kotor sebelum biaya yang dikeluarkan dan pajak, jadi rizki yang tidak berkah adalah rizki kotor.

Lalu maksudnya apa rizki yang berkah itu oleh Allah SWT kita diberikan dengan tidak adanya pemotongan biaya, semua biaya ditanggung Allah, maksudnya seperti contoh sahabat guru saya Alhamdulillah motor yang dimilikinya tidak pernah rusak/awet walau motor yang dimilikinya hanya sebuah motor usang, sedang motor sahabat satu lagi juga memiliki motor dengan keluaran mutakhir tetapi anehnya motornya sering keluar masuk bengkel.

Dari satu kasus kerusakan motor saja apa yang saya bilang biaya rizki berkah itu ditanggung Allah maka jika pengeluran untuk perbaikan sebut saja Rp.300.000, maka pengahasilan sahabat saya yang mendapat Rp.2.000.000 akan berkurang menjadi Rp.1.700.000, karena adanya biaya perbaikan motor. Belum lagi kesehatan sahabat saya yang guru itu yang selalu prima, dan saya akui sahabat saya yang satu sering terkena penyakit maag,atau tidak enak badan. dan hal itu juga sebuah pengurangan lagi, sehingga akhirnya sahabat saya mendapat rezeky yang minus, beda dengan sahabat saya yang guru tersebut.

Dapat dilihat bahwa rizki berkah itu adalah rizki bersih yang memang hak dari kita, sedang rizki tidak berkah adalah rizki yang kotor yang akan dikurangi oleh biaya-biaya yang tidak terduga. Maka mulailah kita mencari rezeki yang berkah. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mendapat rizki yang berkah.

1.) Carilah rezeki dengan cara yang benar ada pepatah "uang setan akan di makan jin" mulailah mencari rezeki dengan cara yang benar
2.) Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah, walaupun itu hanya terlihat sedikit. Karena sedikit itu adalah rezeky bersih yang kita terima
3.) Keluarkan Sesuatu yang bukan hak kita (zakat penghasilan 2,5%)
4.) Belanjakan Rezeki kita dijalan yang benar

Percuma memiliki harta yang banyak tetapi tidak berkah, banyak contoh telah dipertontonkan, kurang apa para pejabat yang korupsi, tetapi dari harta yang tidak berkah akan ada biaya yang besar yang harus ditanggungnya, mulai dari keutuhan keluarga, kesehatan keluarga, biaya-biaya yang tidak terduga, yang akan membuatnya menjadi sia-sia belaka. Jangan tergiur dengan cara mudah mendapat rezeki, karena hanya akan mendatangkan bencana, tidak kah sebuah bencana ketika seorang yang korupsi tertangkap polisi, tersiar di media cetak. Atau bencana yang akan datang silih berganti. Lihatlah bagaimana kebakaran telah menghanguskan harta benda, kebanjiran menghancurkan kepemilikan, gempa menenggelamkan yang ada.

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani]

Maka mari kita cari keberkahan rizky dari Allah SWT, bukan banyaknya Rizki dengan cara yang haram.



SUMBER: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13528

KIAT RIZKI BANYAK DAN BERKAH

Bagaimana agar Allah berkenan memberikan rizki kepada kita? Semoga ringkasan ini bermanfaat buat adik-adik.

ISTIGHFAR DAN TAUBAT

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak anakmu dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai sungai’.” (Nuh : 10 – 12).

TAQWA

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka sangkanya.” (Ath Thalaq: 2-3). “Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri.” (Al A’raf: 96).

BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH

“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu.” (Ath Thalaq: 3)

SILATURRAHIM

“Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturrahim.” (HR. Bukhari, Kitabul Adab, no. 5985, 10/415).

BERINFAK DI JALAN ALLAH

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik baiknya.” (Saba’: 39).



sumber: http://anakshalih.wordpress.com/2007/04/10/kiat-memperoleh-rizki-yang-berkah/

7/05/2011

KIAT AGAR RIZKI BANYAK DAN BERKAH

Rezeki banyak melimpah tidak sama konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa jadi seoserang mempunyai rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di dalamnya. Makna kata berkah sendiri berarti al-ziyadah yang artinya bertambah dan al-namaa’ yang artinya tumbuh berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan ilahiy dalam sesuatu. Maka di dalam Islam rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung kebaikan di dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai rezeki yang berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat pula banyak kebaikan yang tiada berkurang.
Adapun agar rezeki lancar , barokah dan halal sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW Insya Allah sebagai berikut:
Menjauhi pekerjaan yang haram dan syubhat. Dalam arti kata taat kepadanya dan tidak melakukan dosa. Karena dosa menutup pintu rezeki. Rasulullah bersabada: “… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi). Dekatkan diri kepada Allah dengan ibadah ma’dah tambahan seperti sholat Dhuha dan Tahajud
Bekerja sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rizki yang halal.” (HR. Adailami)
Mengadukan masalah rezeki ini hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa tertimpa kemiskinan, kemudian ia mengadukannya kepada sesama manusia, maka tidak akan tertutup kemiskinannya itu. Namun, siapa saja yang mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan memberinya rizki, baik segera ataupun lambat.”[HR. Abu Dawud dan Turmidziy, Abu 'Isa berkata hadits ini hasan shahih gharib]
Banyak membaca istighfar Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah swt akan menjadikan setiap kesulitan kelapangan, dan setiap kesempitan jalan keluar, dan Allah akan memberinya rejeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya.“ [HR. Imam Ahmad dalam Musnad]
Sabar dan banyak membaca la hawla wa la quwwata illa billah. Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya anak laki-laki ‘Auf bin Malik al-Asyja’iy yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik. Kemudian, ia mendatangi Rasulullah saw dan mengadukan kesedihannya kepada Rasulullah, sambil berkata, “Sesungguhnya, musuh telah menawan anaknya, dan ibunya menjadi sangat sedih. Lantas, apa yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah saw menjawab, ” Bertaqwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku anjurkan agar kamu dan isterimu memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Lalu, ia kembali ke rumahnya dan berkata kepada isterinya,”Rasulullah saw telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Isterinya menjawab, “Baiklah.” Keduanya segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Akhirnya, anaknya berhasil meloloskan diri dari musuh, dan menggiring ternak-ternak mereka. Kemudian, ia membawa ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. Jumlah ternak itu adalah 4000 ekor kambing, dan Rasulullah saw memberikan ternak itu kepadanya.[Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surat al-Thalaq:3]
Tawwakal sepenuhnya kepada Allah SWT “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rejeki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberi rejeki kepada burung yang berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan perut kenyang.”[HR. Bukhari]
Bershadaqahlah dan Nafkahkanlah harta tersebut kepada yang berhak. Rasulullah bersabda ”Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar-benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah….dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan.”[HR. Turmudziyy] “Janganlah kamu menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu.” Dalam riwayat lain dinyatakan, “Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung-hitungnya, maka Allah swt akan menghitung-hitungnya untukmu; dan janganlah kamu menakar-nakarnya, niscaya Allah Alah menakar-nakarnya untuk kamu.”[HR. Bukhari dan Muslim]
Tolonglah Agama Allah dengan menegakkan Syariat Islam secara kaffah. Allah SWT berfirman dalam surat Muhammad ayat 7:” Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Kiat yang terakhir inilah yang harus diperhatikan dengan serius oleh umat Islam pada saat sekarang ini. Islam sebagai jalan kehidupan tidak tegak di masyarakat kita pada saat ini dengan tidak adanya Daulah Islam sebagai wadah tegaknya Syariat Islam. Sehingga membuat sistem perekonomian yang dimana umat mencari rezeki pada saat sekarang ini merupakan sistem perekonomian yang tidak mendukung mereka untuk mendapatkan rezeki yang banyak, lancar dan barokah. Lihatlah bagaimana susahnya sebagian orang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi sehari, dan kemudian tidak lepasnya setiap usaha dari riba, sehingga untuk memastikan apakah harta yang kita cari pada saat sekarang ini berkah dan halal, sangatlah susah sekali.
Sebenarnya Allah tidak memerlukan pertolongan karena Allah Maha Kaya, tetapi itulah cara bagi kita untuk menolong diri kita sendiri, mari kita tolong Agama Allah, agar rezeki kita banyak, lancar, halal dan Berkah.
Wallahua’alam Bishawwab

TIPS KAYA DAN BERKAH

Apakah Anda sudah puas dengan keadaan hidup saat ini? Apakah keinginan Anda sudah terpenuhi? Apakah anda sudah bisa membahagian semua orang yang pernah berjasa kepada Anda? Apakah anda sudah jadi orang yang istimewa dan diistimewakan seisi rumah Anda, masyarakat sekitar dan orang-orang yang mengenal anda?

Jika anda belum puas dan belum mencapai apa yang anda dambakan. Jika anda siap belajar dari orang sukses. Jika anda terbuka untuk menerima masukan orang lain. Jika anda siap untuk bersabar dan istikomah. Jika anda siap bersinergi dalam kebaikan. Sesungguhnya sudah cukup untuk memulai menerima dan meraih pancarahan cahaya kebaikan dan kebenaran Allah SWT. Maka marilah kita ikuti langkah-langkah sukses berikut ini. Bismillahirrahmanirrahim


Pertama : Mensyukuri Segala Nikmat

Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan menusia, melainkan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas dasar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagai kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” [Ibrahim : 7]

Pada ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri” [An-Naml : 40]

Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata :”Manfaat bersyukur tidak akan dirasakan, kecuali oleh pelakunya sendiri. Dengan itu, ia berhak mendapatkan kesempurnaan dari nikmat yang telah ia dapatkan, dan nikmat tersebut akan kekal dan bertambah. Sebagaimana syukur, juga berfungsi untuk mengikat kenikmatan yang telah didapat serta menggapai kenikmatan yang belum dicapai” [8]

Sebagai contoh nyata, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan) : “Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugrahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsel (cemara) dan pohon bidara” [Saba : 15-16]

Tatkala bangsa Saba’ masih dalam keadaan makmur dan tenteram, Allah subhanahu wa Ta’ala hanya memerintahkan kepada mereka agar bersyukur. Ini menunjukkan, dengan bersyukur, mereka dapat menjaga kenikmatan dari bencana, dan mendatangkan kenikmatan lain yang belum pernah mereka dapatkan.

Kedua : Membayar Zakat (Sedekah)

Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a :”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” [Muttafaqun alaih]

Ketiga : Bekerja Mencari Rizki Dengan Hati Qona’ah, Tidak Dipenuhi Ambisi dan Tidak Serakah

Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah, dan keridhaan dengan segala rizki yang Allah turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani]

Al-Munawi rahimahullah menyebutkan : “Penyakit ini (yaitu tidak puas dengan apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepadanya, pent) banyak dijumpai pada pemuja dunia. Hingga engkau temui salah seorang dari mereka meremehkan rizki yang telah dikaruniakan untuknya ; merasa hartanya sedikit, buruk, serta terpana dengan rizki orang lain dan menganggapnya lebih bagus dan banyak. Oleh karena itu, ia akan senantiasa membanting tulang untuk menambah hartanya , sampai umurnya habis, kekuatannya sirna ; dan ia pun menjadi tua renta (pikun) akibat dari ambisi yang digapainya dan rasa letih. Dengan itu, ia telah menyiksa tubuhnya, menghitamkan lembaran amalannya dengan berbagai dosa yang ia lakukan demi mendapatkan harta kekayaan. Padahal, ia tidak akan memperoleh selain apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tentukan untuknya. Pada akhir hayatnya, ia meninggal dunia dalam keadaan pailit. Dia tidak mensyukuri yang telah ia peroleh, dan ia juga tidak berhasil menggapai apa yang ia inginkan” [9]

Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kehormatan agama dan diri dalam setiap usaha yang ditempuhnya guna mencari rizki. Sehingga, seorang muslim tidak akan menempuh, melainkan jalan-jalan yang telah dihalalkan dan dengan telah menjaga kehormatan dirinya.

Keempat : Bertaubat Dari Segala Perbuatan Dosa

Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rizki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rizki dan keberkahannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang Nabi Hud Alaihissallam bersama kaumnya.

“Dan (Hud berkata) : Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” [Hud : 52]

Akibat kekufuran dan perbuatan dosa kaum ‘Ad –berdasarkan keterangan para ulama tafsir- mereka ditimpa kekeringan dan kemandulan, sehingga tidak seorang wanita pun yang bisa melahirkan anak. Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu, Nabi Hud Alaihissallam memerintahkan mereka untuk bertaubat dan beristighfar. Sebab, dengan taubat dan istighfar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menurunkan hujan, dan mengaruniai mereka anak keturunan. [10]

Kelima : Menyambung Tali Silaturahmi

Di antara amal shalih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang akan terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” [Muttafaqun ‘alaih]

Yang dimaksud dengan ditunda ajalnya, ialah umurnya diberkahi, diberi taufiq untuk beramal shalih, mengisi waktunya dengan berbagai amalan yang berguna bagi kehidupannya di akhirat, dan ia terjaga dari menyia-nyiakan waktunya dalam hal yang tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau benar-benar umurnya ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. [11]

Keenam : Mencari Rizki Dari Jalan Yang Halal.

Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Janganlah kamu merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena sesunguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rizki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram” [HR Abdur-Razaq, Ibnu Hibbanm dan Al-Hakim]

Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata :”Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba. Maksudnya, bisa saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya, atau menghalangi pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut. Dengan demikian, pemilik riba tidak mendapatkan manfaat dari harta ribanya. Bahkan dengan harta tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membinasakannya dalam kehidupan dunia, dan kelak di hari akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyiksanya akibat harta tersebut” [12]

Bila mengamati kehidupan orang-orang yang menjalankan praktek riba, niscaya kita dapatkan banyak bukti bagi kebenaran ayat dan hadits di atas. Betapa banyak pemakan riba yang hartanya berlimpah, hingga tak terhitung jumlahnya, akan tetapi tidak satu pun dari mereka yang merasakan keberkahan, ketentraman dan kebahagiaan dari harta haram tersebut.

Begitu pula dengan meminta-minta (mengemis) dalam mencari rizki, termasuk perbuatan yang diharamkan dan tidak mengandung keberkahan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan sebagian dampak hilangnya keberkahan dari orang yang meminta-minta.

“Tidaklah seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain, hingga kelak akan datang pada hari Kiamat, dalam keadaan tidak ada secuil daging pun melekat di wajahnya” [Muttafaqun alaih]


Ketujuh : Bekerja Saat Waktu Pagi.

Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jaunya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita.

Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rizki, ialah waktu pagi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanjatkan do’a keberkahan.

“Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” [HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani]

Hikmah dikhususkannya waktu pagi dengan doa keberkahan, lantaran waktu pagi merupakan waktu dimulainya berbagai aktifitas manusia. Saat itu pula, seseorang merasakan semangat usai beristirahat di malam hari. Oleh karenanya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan keberkahan pada waktu pagi ini agar seluruh umatnya memperoleh bagian dari doa tersebut.

Sebagai penerapan langsung dari doa ini, bila mengutus pasukan perang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya di pagi hari, sehingga pasukan diberkahi dan mendapatkan pertolongan serta kemenangan.

Contoh lain dari keberkahan waktu pagi, ialah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu ‘anhu. Yaitu perawi hadits ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shakhr bekerja sebagai pedagang. Usai mendengarkan hadits ini, ia pun menerapkannya. Tidaklah ia mengirimkan barang dagangannya kecuali di pagi hari. Dan benarlah, keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat ia peroleh. Diriwayatkan, perniagaannya berhasil dan hartanya melimpah ruah. Dan berdasarkan hadits ini pula, sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari hukumnya makruh.

Masih banyak lagi amalan-amalan yang akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seorang muslim. Apa yang telah saya paparkan di atas hanyalah sebagai contoh

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Dan semoga pemaparan singkat ini dapat berguna bagi saya pribadi dan setiap orang yang mendengar atau membacanya. Tak lupa, bila pemaparan diatas ada kesalahan, maka hal itu datang dari saya dan dari setan, sehingga saya beristighfar kepada Allah. Dan bila ada kebenaran, maka itu semua atas taufik dan inayah-Nya

6/26/2011

TIPS SEMANGAT

Mengapa ada orang-orang yang mempunyai energi yang begitu besar untuk meraih sesuatu? Mengapa ada orang yang penuh gairah dalam menghadapi tantangan? Mengapa ada orang yang sangat ingin berprestasi? Terlepas dari apa motivasi seseorang itu meraih prestasi, mereka selalu mempunyai kesamaan, yaitu, mempunyai energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besar untuk diwujudkan. Itu kenapa banyak pakar perilaku berpendapat bahwa keberhasilan adalah sikap. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terus gigih meraih prestasi adalah kemampuannya untuk memompakan semangat untuk berprestasi. Berikut ada beberapa tips untuk memompakan semangat berprestasi.



1. Jadilah diri sendiri.
Kalau ambisi anda berprestasi adalah untuk mengalahkan orang lain, anda akan segera kehabisan energi positif dalam bekerja. Dorongan yang muncul lebih banyak bersifat negatif yang dapat mengganggu kejernihan pandangan anda. Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Kenali saja siapa diri anda,dan jadilah diri anda sendiri. Itu jauh lebih sehat bagi kepribadian anda.



2. Menyusun visi, target, dan skedul pencapaian.
Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah esulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke dalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah.



3. Belajar terus, dan berusaha mempunyai keahlian khusus.
Jangan berhenti belajar, namun tak perlu mempelajari semuanya. Kenali apa kekuatan anda untuk menjadi seorang ahli agar anda mampu menuntaskan pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan merasakan kesenangan jika anda mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya. Mempelajari semua hal memang baik untuk menambah wawasan dan kebijakan, namun jika anda tak punya sebuah keahlian yang menjadi keunikan diri anda sendiri, maka anda takkan tahu apa yang ingin anda kerjakan dengan baik. Hanya karena anda ahli, anda akan menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan, standar tinggi adalah salah satu kualitas dari seorang yang berprestasi.



4. Melakukan apa yang anda sukai.
Lakukan apa yang anda cintai. Ini akan menumbuhkan semangat dan kesenangan alam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan bukan sesuatu yang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang anda kerjakan.



5. Jangan menyia-nyiakan peluang.
Jangan terlalu banyak memikirkan masalah uang atau penghasilan yang anda peroleh. Jauh lebih penting anda memperoleh tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan anda. Lalu bersungguh-sungguh mengerjakannya. Pikirkan bagaimana anda bisa memperbaiki keadaan yang ada dalam tanggung jawab anda. Seringkali keberhasilan besar bersembunyi di balik sebuah peluang yang kelihatannya sepele.



6. Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.
Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat erangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.



7. Berbagi atas keberhasilan yang bisa diraih.
Tak apa jika anda ingin menikmati sebuah keberhasilan kecil yang bisa anda raih. Namun, jangan semata-mata melakukannya sendiri. Bagilah dengan orang lain. Berbagi kegembiraan justru melipatgandakan kegembiraan anda. Ucapan selamat yang diberikan orang lain pada anda sangat efektif untuk memompa semangat anda meraih yang lebih baik lagi.



8. Tidak bersedih atas kegagalan.
Satu hal yang sangat meruntuhkan semangat adalah kegagalan. Namun, mereka yang mempunyai keinginan berprestasi yang tinggi, kegagalan justru memacu mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi. Terimalah kegagalan sebagaimana adanya. Buka kembali buku pelajaran anda, mungkin ada yang terlewatkan. Berlatih terus dan coba lagi. Keberhasilan selalu didahului oleh kegagalan. Itu mengapa orang bijak mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

6/10/2011

KISAH ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW

Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah

Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.

Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.

Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:

"Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".

Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.

Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.

Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.

Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: "Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)", mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya' yang menaiki buroq ini.

Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.

(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: "Turunlah disini dan sholatlah", setelah Beliau sholat, Jibril berkata: "Tahukah anda di mana Anda sholat?", "Tidak", jawab beliau, Jibril berkata: "Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah".

Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: "berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!", setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.

Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina', sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: "Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam".

Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: "Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?"

Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: "Wahai Jibril, siapakah mereka itu?", Jibril menjawab:" mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.

Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "Wahai Jibril bau wangi apakah ini?", "Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya", jawab Jibril AS.

Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: "Bismillah, celakalah Firaun", mendengar ini anak Firaun bertanya: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?", Masyithoh menjawab: "Ya". Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?", Masyithoh menjawab: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".

Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: "Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat".

Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: "Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar", kemudian dilemparlah dia dan anaknya.

Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.

Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: "Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya".

Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: "Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku", tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.

Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: "Wahai Muhammad lihatlah kepadaku", tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat".

Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana.

Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya' dan Mursalin.

Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: "Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda".

Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi'raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya. Bagaimana dan apa saja yang beliau temui pada Mi'raj ini sampai akhirnya beliau kembali ke Makkah,

Setelah melakukan Isra' dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi'raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya, yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.

Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula.

Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya:

"Siapakah ini?"

Jibril menjawab: "Aku Jibril."

Malaikat itu bertanya lagi: "Siapakah yang bersamamu?"

Jibril menjawab: "Muhammad saw."

Malaikat bertanya lagi: "Apakah beliau telah diutus (diperintah)?"

Jibril menjawab: "Benar".

Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata:

"Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang".

Maka dibukalah pintu langit dunia ini".

Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata:

"Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh".

Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.

Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang suka berzina, meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram.

Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah manusia yang suka memakan riba.Disana beliau juga menemui suatu kaum, daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka:

"makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah".

Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya, keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing duduk bersama umatnya.

Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya dengan sahabat beliau ‘Urwah bin Mas'ud ats Tsaqafi.

Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan: "Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh".

Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya'kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa.

Nabi berkomentar: "Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan". Dalam riwayat lain, beliau bersabda: "Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang".

Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya.

Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin ‘Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu' mendengarkan petuahnya.

Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.

Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara: "Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab ".

Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerah-merahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata: "Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku".

Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: "Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku".

Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya.

Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan: "Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas". Rasulullah bertanya: "Apakah tanaman surga itu?", Nabi Ibrahim menjawab: "(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim".

Dalam riwayat lain beliau berkata:

"Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar".

Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya.

Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.

Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.

Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT.

Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT.

Allah berfirman: "Wahai Muhammad."

"Labbaik wahai Rabbku", sabda beliau.

"Mintalah sesuka hatimu", firman Nya.

Nabi bersabda: "Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati".

Kemudian Allah berfirman: "Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu".

Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda:

" ... kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya:

"Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?"

Aku menjawab: "50 sholat",

Musa berkata: "kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya",

Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata:

"Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah".

Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman:

"Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat".

Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:

"Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan",

Maka aku katakan kepadanya: "Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa".

Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar.

Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.

Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.

Inilah ringkasan dari perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang kami nukil dengan ringkas dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, keduanya karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA, Mahaguru dari Al Ustadz al habib Sholeh bin Ahmad al Aydrus.

5/19/2011

KISAH LUCU DAN ANEH

Islam & Cerita-Cerita Menggelikan :

Orang Indonesia mengenal cerita si kancil, seekor binatang yang berfikiran seperti manusia dan bisa bercakap-cakap. Di Barat dikenal kisah-kisah seperti Donald Bebek dan Micky Mouse, binatang yang berperilaku seperti manusia dan sangat menggelikan.

Uniknya, dalam Al-Qur’an dan tradisi Islam dijumpai juga kisah-kisah serupa yang tidak kalah lucu, unik dan menggelikannya. Batu, binatang, tulang bahkan bumi dan langit-pun bias ngobrol dan memiliki kesadaran manusia.


1. BATU MENGGODA NABI MUSA

Kisah berikut dijamin sangat lucu, yaitu nabi Musa menjadi korban mujizat yang dilakukan Aulloh SWT .

Sumber: Sahih Al-Bukhari, Volume 4, buku 55, Nomor 616:

Dikisahkan oleh Abu Huraira :

Rasulullah berkata, “Nabi Musa adalah orang yang pemalu dan biasa menutup tubuh keseluruhan karena sifat pemalunya. Salah satu orang Israel berkata, “Dia menutup tubuhnya karena ada cacat dikulitnya …….” Allah berketetapan untuk menyembuhkan Musa dari tuduhan tersebut, maka satu saat pada waktu Musa sedang sendirian, Musa menanggalkan bajunya dan meletakkan diatas sebuah batu dan mulai mandi. Saat dia selesai mandi, Musa hendak mengambil bajunya, namun sang batu mengambil bajunya dan lari. Musa mengambil tongkatnya dan mengejar batu yang berlari sambil berkata, “O batu, kembalikan bajuku!”. Musa berlari hingga mencapai sekelompok orang Israel yang melihatnya telanjang, dan melihatnya dalam keadaan sempurna seperti yang telah diciptakan Allah, dan Allah membersihkannya dari tuduhan mereka. Sang batu berhenti dan Musa mengambil bajunya dan mengenakannya dan kemudian mulai memukuli batu tersebut dengan tongkatnya. Demi allah, batu itu masih memiliki bekas-bekas pukulan, 3, 4 atau 5 bekas pukulan. Inilah yang dimaksud Allah saat berfirman, “(33:69)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

(QS 33:69)


Luar biasa, Aulloh SWT membuat mujizat 2 kali:

• batu bisa mencuri pakaian nabi Musa dan berlari-lari

• rasa pemalu nabi Musa dihilangkan Aulloh SWT hingga berani lari-lari telanjang.


Ada-ada saja mujizat Aulloh SWT ini.

Apa pula gunanya mujizat seperti ini.

Apakah Aulloh SWT tidak bisa membuat mujizat yang tidak perlu membuat nabi MUSA LARI-LARI TELANJANG MENGEJAR BATU.



2. SEMUT YG MEMILIKI KESADARAN MANUSIA

Dalam kisah Sulaiman, dijumpai tentang semut yang berbicara.

QS 27 -

18: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";

19: maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".

Kisah diatas cukup mengelikan karena menempatkan semut memiliki kesadaran dan berbicara seperti manusia. Semut tidaklah berbicara seperti manusia berbicara melainkan menggunakan sinyal-sinyal suara yang sangat terbatas, seperti bunyi jangkrik yang mengerik atau burung yang mencicit.

Sumber: The Ants. - Bert Hölldobler dan Edward O. Wilson. -
Cambridge, Mass., Harvard University Press, 1990, hal.257.

Tidak ada bukti untuk mengkategorikan suara kerikan lebih dari sekedar sinyal tunggal yang sederhana. Dalam kata lain, semut tidak berbicara dengan modulasi suara… suara kerikan semut adalah monoton dengan pengertian yang terbatas.

Semut tidak bercakap-cakap seperti manusia, melainkan berkomunikasi terutama dengan kimia pheromone.

Sumber: Ibid, halaman 255.

Penggunaal sinyal vibrasi tidaklah banyak dalam kehidupan semut dibandingkan dengan komunikasi menggunakan pheromone ….


Pheromone sendiri adalah zat kimia.

Sumber:Encyclopaedia Britnannica, edisi 2003

Topik: Pheromone

...zat kimia yang dihasilkan dalam jumlah kecil oleh organisme dengan tujuan untuk memicu reaksi tertentu dari organisme lainnya dalam spesies yang sama. Pheromone digunakan secara luas oleh serangga dan vertebrata namun tidak dikenal dalam dunia burung.

Kisah dalam Al-Qur’an yang menempatkan semut berbicara dan memiliki kesadaran seperti manusia:

• Mengetahui bahwa Sulaiman dan pasukannya tidak menyadari keberadaan mereka (semut).

• Mengetahui nama sang pemimpin yaitu Sulaiman.

• Mengetahui sang pemimpin memiliki prajurit yang banyak, atau dengan kata lain memiliki kesadaran tunggal dan majemuk.


Bayangkan, semut saja bisa mengetahui nama manusia, sementara manusia tidak tahu nama-nama semut atau mengetahui apakah semut-semut punya nama. Jika semut punya nama, mungkin saja ada semut yang bernama Muhammad? Hanya Aulloh SWT yg tahu.




3. KELEDAI PENDAKWAH YG BUNUH BUNUH DIRI

Kisah berikut dijamin juga lucu.

Sumber : The Beginning and the End.
Ibn Kathir, Chapter Six, Entry title: "The Conversation of the Donkey"


Ketika Allah membuka Khaybar bagi Muhammad, dia menerima bagian rampasan perang, yaitu 4 domba, 4 kambing, 10 poci berisi emas dan perak, dan seekor keledai yang kurus.

Rasullulah bertanya kepada sang keledai, “Siapa namamu?” Si keledai menjawab, “Yazid Ibn Shihab. Allah telah menganugerahi 60 pendahuluku, semuanya ditunggangi oleh nabi. Tidak ada keturunan dari kakekku yang masih hidup kecuali aku, dan tidak ada nabi yang masih ada kecuali kamu dan aku mengharapkan kamu untuk menunggangi aku. Sebelum kamu, aku dimiliki oleh seorang Yahudi, yang telah sering aku buat terjatuh, jadi dia sering menendang perutku dan memukuli punggungku.

Rasulullah berkata kepadanya, “Aku akan memanggilmu Ya’foor, Oh Ya’foor”. Kemudian Ya’foor menjawab, “Aku patuh”. Rasulullah kemudian bertanya, “Apakah kamu menginginkan keledai betina?” Si keledai menjawab, “Tidak”.

Makanya Rasulullah sering menunggangi keledai itu dalam perjalanannyanya dan jika Rasulullah turun darinya maka beliau akan mengirimnya ke rumah yang mau disinggahinya dan Ya’foor akan mengetuk pintu dengan kepalanya. Ketika pemilik rumah membuka pintu, Ya’foor akan memberi tanda kepada pemilik rumah agar menjumpai Rasulullah.

Ketika Rasulullah meninggal, Ya’foor pergi ke sumur milik Abu Al-Haytam Ibn Al-Tahyan dan menceburkan dirinya kedalam sumur karena kesedihannya akibat meninggalnya Rasulullah, dan menjadikan sumur itu kuburannya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan 2 hal yaitu:

• Hal yang menyedihkan adalah karena Ya’foor yang telah berdakwah tentang Muhammad SAW ternyata membunuh dirinya sendiri dan dia harus masuk neraka menurut ayat-ayat Al-Qur’an berikut ini, QS 4: 29: …Dan janganlah kamu membunuh dirimu [287]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

QS 4: 30: Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

• Sementara hal yang menggelikan

- Percakapan antara Muhammad SAW dengan si keledai Ya'foor lagi-lagi nyerempet seputar keledai betina. Heran yah, selalu yang dibicarakan soal makhluk berkelamin perempuan. Jangan-jangan kalau si keledai Ya'foor mau keledai betina, bakal dicariin sama Muhammad SAW keledai betina yang baru berumur 9 hari, kayak Aisha yg berumur 9 tahun.

- Sang keledai mempunyai nama seperti nama Arab yaitu Yazid ibn Shihab. Tampaknya masyarakat keledai juga mengikuti pola paternalistic yaitu mengikuti garis ayah. Hahahaaa….

- Sang keledai mengetahui bahwa 60 leluhurnya semuanya ditunggangi oleh nabi. Luar biasa, bagaimana caranya sang keledai meneruskan daftar keturunan itu kepada keledai berikutnya. Sedangkan manusia saja paling-paling hanya mengetahui daftar keturunan hingga 5–6 generasi diatas, menurut tradisi Jawa: ayah– kakek–buyut–cicit–canggah.

Hal ini tidak mengherankan karena menurut Al-Qur’an, binatangpun memiliki tradisi masyarakat seperti manusia.

QS 6: 38:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.

Jadi tidak mengherankan mereka punya nama mengikuti garis keturunan ayah, bahkan mencatat daftar keturunan mereka. Luar biasa.



4. RUSA YANG MEMILIKI KESADARAN MANUSIA


Kisah berikut juga tampaknya lucu.

Sumber: "The Beginning and the End"
Ibn Kathir, Chapter Six, "The Conversation of the Deer"


... Dikisahkan oleh Um Salamah, istri Rasulullah yang berkata:

Ketika Rasulullah sedang berada di padang pasir dia mendengar satu suara, “O Rasulullah, O Rasulullah.” Dia melihat berkeliling tetapi tidak bisa menemukan satu orangpun. Kemudian suara itu terdengar lagi dan Rasulullah mengikuti sumber suara itu hingga dia menemukan seekor rusa yang diikat dengan sepotong tali.

Rasulullah melihat seorang Bedouin berbaring disebelahnya, tidur dibawah sinar matahari. Sang Rusa berkata, “O Rasulullah, orang beduin ini telah menangkapku, padahal aku memiliki seekor anak rusa jantan dibukit ini. Jika menurutmu baik untuk melepaskanku sehingga aku dapat memberi makannya, aku berjanji akan kembali”. Rasulullah berkata, “Dan kamu pasti kembali?”. Rusa menjawab, “Biarlah aku disiksa dengan kejam sebagai pendosa jika aku tidak melakukannya. ….Rasulullah melepaskannya dan sang rusa melompat-lompat dengan gembira menuju padang pasir, menendang dengan kakinya dan sang rusa berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain allah dan kamu adalah utusan Allah”.


Kisah diatas sangat luar biasa lucunya :

• seekor rusa bisa memanggil-manggil Muhammad SAW, sementara Muhammad SAW sendiri tidak melihat rusa tersebut.

• bisa mengerti arti dosa jika melanggar janji.

• dan yang paling menggelikan adalah sang rusa mengerti kalimat syahadat.


Siapa yang mengajari rusa tersebut kalimat syahadat, siapa nabi rusa yang mengajarkannya. Atau mungkin sang rusa memahami bahasa Arab??

Ada-ada saja.


KOMENTAR :

Kisah-kisah diatas jelas bukanlah gaya bahasa metafora melainkan sesuatu yang memang dipercaya telah terjadi karena Al-Qur’an memang mengajarkan bahwa binatang dan tumbuhanpun memiliki kesadaran agama seperti manusia dan dapat bercakap-cakap.

QS 22: 18:

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?

QS 34: 10:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud"


Bahkan langit dan bumipun ternyata juga bisa bercakap-cakap.

QS 41: 11:

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Bahkan tulang kambingpun berbicara seperti contoh berikut saat Muhammad SAW diracun oleh seorang wanita Yahudi.

Sumber: Sirah Ibnu Ishaq - Kitab Sejarah Nabi Tertua.

Muhammad bin Yasar bin Ishaq. Muhammadiyah University Press, 2002, jilid 3, hal.08.

….. Rasulullah segera memegang dan mengambil sebagian daging kambing itu, tetapi tidak menelannya. Bisyr bin Bara bin Marur yang menyertai beliau juga mengambil sebagian lalu langsung menelannya, sementara Rasulullah berkata, “Tulang ini mengatakan bahwa dia diberi racun.”


Jadi :

* semut ngobrol, bahkan bisa mengetahui nama Sulaiman

* keledai Yafoor ngobrol bahkan memiliki kesadaran untuk bunuh diri masuk sumur

* rusa ngobrol, bahkan bisa kalimat syahadat

* tulang ngobrol, bahkan bisa tahu kalau dirinya dibubuhi racun

* langit ngobrol

* bumi ngobrol

* batu bisa lari-lari bawa pakaian.


Kisah-kisah diatas membuktikan bahwa Al-Qur’an dan tradisi Islam sangatlah lucu, melebihi lucunya kisah si-Kancil dan Donald Bebek.

CERITA LUCU ISLAMI

Alhamdulillah
Sari al-Suqthi, seorang ulama ahli ilmu tauhid yang sangat wara’ berkata, “Sudah tiga puluh tahun lamanya aku selalu membaca istighfar, dan baru sekali ini aku membaca alhamdulillah.”
“Bagaimana ceritanya?” tanya seorang sahabatnya.
“Pada waktu terjadi peristiwa kebakaran di pasar Baghdad, seseorang dengan tergopoh-gopoh datang menemuiku seraya memberitahukan bahwa kedaiku selamat. Spontan aku berucap ‘Alhamdulillah!’ Tetapi, lantas aku menyesal, karena mensyukuri keberuntunganku sendiri di atas penderitaan orang banyak.”jawabnya.
Sumber: Al-Wafi bi al-Wafyat, al- Shafadi

CERITA LUCU ISLAMI

Senjata Makan Tuan
Di Sajastan, wilayah Asia tengah, antara Iran dan Afganistan, hidup seorang ulama ahli bahasa yang amat terkenal. Suatu hari ia menasehati putranya: “Kalau kamu hendak membicarakan sesuatu, pakai dahulu otakmu. Pikirkan dengan matang; setelah itu, baru katakan dengan kalimat yang baik dan benar.”
Pada suatu hari di musim hujan, keduanya sedang duduk-duduk santai di dekat api unggun di rumahnya. Tiba-tiba sepercik api mengenai jubah tenunan dari sutera yang dikenakan sang ayah. Peristiwa itu dilihat putranya, namun ia diam saja. Setelah berpikir beberapa saat barulah ia membuka mulut, “Ayah, aku ingin mengatakan sesuatu, bolehkah?,” tanyanya. “Kalau menyangkut kebenaran katakan saja,” jawab sang ayah.
“Ini memang menyangkut kebenaran,” jawabnya. “Silakan,” kata sang ayah. Ia berkata, “Aku melihat benda panas berwarna merah.” “Benda apa itu?,” tanya sang ayah. “Sepercik api mengenai jubah ayah,” jawabnya.
Seketika itu sang ayah melihat jubah yang sebagian sudah hangus terbakar. “Kenapa tidak segera kamu beritahukan kepadaku?,” kata sang ayah. “Aku harus berikir dahulu sebelum mengatakannya, seperti apa yang anda nasihatkan kepadaku tempo hari,” jawab putranya dengan lugu.
Sejak itu ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam memberikan nasihat pada putranya. Ia tidak ingin peristiwa pahit seperti itu terulang lagi.

CERITA LUCU ISLAMI

Dinar yang Beranak Dirham
Seorang anak perempuan datang kepada Asy’ab untuk menitipkan uang satu dinar. Oleh Asy’ab uang itu disimpan di bawah kasur. Di sampingnya ia taruh pula uang satu dirham. Beberapa hari kemudian anak perempuan itu kembali lagi untuk mengambil uangnya. “Mana uangku satu dinar?” tanyanya.
“Itu aku simpan di bawah kasur, malahan sudah beranak satu dirham,” jawab Asy’ab.
Anak perempuan tadi hanya mengambil satu dirham, sementara uang yang satu dinar ia tinggalkan dengan harapan akan beranak lagi.
Selanjutnya Asy’ab meletakkan lagi uang satu dirham di bawah kasur. Bebeberapa hari kemudian anak perempuan itu datang. Ia merasa senang mendapati uangnya beranak satu dirham lagi. Kejadian itu berulang sampai empat kali. Saat kedatangannya yang kelima ia terperanjat dan heran melihat Asy’ab menangis. Ia menghampirinya.
“Kenapa kamu menangis?,” tanyanya.
“Dinarmu meninggal dunia ketika melahirkan,” jawab Asy’ab.
“Bagaimana dinar bisa melahirkan?,” tanyanya.
“Dasar perempuan tolol, kalau kamu percaya ia dapat melahirkan, kenapa tidak percaya ia bisa meninggal?,” kata Asy’ab.

5/18/2011

TIPS AGAR TIDAK STRESS

Orang sekarang katanya gampang terkena stres. Mungkin ini karena semakin tingginya tuntutan. Baik tuntutan dari tempat kerja anda atau tuntutan dari sekitar kita.

Tempat kerja menuntut agar produktivitas kerja meningkat agar target perusahaan tercapai. Kebutuhan keluarga makin meningkat, sementara “kemampuan” masih tetap.

Kalau segala macam tuntutan itu tidak mampu di-management dengan baik, stress mudah timbul. Bagaimana tips management stress agar anda terhindar dari serangan stres?

Begini caranya…

Beberapa tips management stress berikut ini bisa langsung anda action-kan mulai hari ini juga.

1. Tidur cukup
Kurang tidur merupakan salah satu sebab terbesar seseorang terjangkit stres. Mungkin karena harus kejar deadline pekerjaan yang bertumpuk sampai harus mengorbankan waktu tidur anda.

Sesekali boleh saja anda lemburan, tapi jangan keterusan dan kompensasikan kekurangan tidur anda itu. Kalau anda keseringan melanggar jatah waktu istirahat anda, pasti tubuh anda akan “berontak”. Akibatnya waktu pagi hari wajah anda terlihat kurang fresh, kantung mata menggantung, stamina pun kurang bugar.

Berapa waktu ideal tidur setiap harinya? Kalau kata pakar sekurang-kurangnya kita butuh waktu tidur minimal delapan jam. Namun saya percaya anda yang paling tahu kebutuhan tidur anda.

Sebagai pedoman, gampangnya begini. Kalau waktu bangun anda merasa badan anda kurang segar, itu tandanya kalau anda masih kurang tidur. Tapi kalau sudah segar berarti waktu tidur anda cukup. Namun pedoman di atas jangan anda jadikan alasan buat tidur berlebihan ya :) karena efeknya pasti juga sama tidak baiknya.

Tidur yang cukup (dan bukan berlebihan) itu ikut membantu mengurangi tingkat ketegangan atau stress tubuh anda.

2. Olahraga cukup
Olahraga yang cukup itu pun bisa membantu mengurangi ketegangan anda. Biar tidak suntuk selalu berada di depan layar monitor untuk menjalankan bisnis internet, lakukanlah olahraga. Berolahraga membantu anda lebih sehat, meningkatkan energi dan stamina anda, membuat pikiran lebih fresh–sehingga anda bisa bekerja online lebih baik—dan membuat tidur lebih pulas. :)

Kalau anda belum rutin olahraga, saya sarankan mulai minggu ini. Bisa dimulai dengan olahraga kecil seperti jalan-jalan, lari pagi, atau naik sepeda keliling sekitar lingkungan rumah anda. Boleh juga kembali melakukan olahraga kegemaran yang sudah lama tidak anda lakukan.

3. Makan teratur
Gara-gara telat makan akibat terlalu fokus memikirkan pekerjaan anda bisa berakibat fatal dan meningkatkan potensi terkena stress. Makanlah makanan bergizi secara teratur. Jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, anda jadi lupa atau telat makan.

4. Musik
Suara musik mampu membuat tubuh anda terasa lebih enteng. Anda bisa dengarkan musik untuk mengurangi ketegangan tubuh anda. Cobalah dan biarkan tubuh anda bergoyang mengikuti irama musik. Dendangkan juga syair lagunya… :)

5. Liburan
Berlibur bersama keluarga atau orang-orang yang anda sayangi untuk sejenak terbebas dari rutinitas yang membelenggu perlu anda lakukan untuk melemaskan urat-urat syaraf anda. Enaknya, bagi pebisnis internet meski liburan bukan berarti pemasukan mandeg. Uang tetap akan mengalir lancar memasuki kantong anda.

6. Hubungan Sosial
Bertemu dengan teman-teman lama atau paling tidak coba menghubungi mereka bisa mempererat kembali hubungan anda. Anda bisa ngobrol mengingat kisah jaman dulu kala. Pasti stres anda akan lenyap seketika mentertawakan cerita-cerita lucu yang anda alami.

Perluas juga hubungan sosial anda dengan sering-sering tambah teman. Banyak teman pasti banyak rejeki.

7. Hobi
Kerjakan hobi anda untuk meredakan ketegangan. Mungkin anda hobi pelihara tanaman, atau hobi touring; atau anda hobi memelihara ikan mungkin? Kalau hobi saya mancing. :)

8. Doa
Dekatkan diri pada-Nya, panjatkan doa, dan senantiasa ucapkan syukur atas segala limpahan nikmat-Nya. Ini berpengaruh besar agar anda terhindar dari serangan stress berat.

Pada intinya, kunci management stress itu adalah terciptanya keseimbangan. Anda tidak memberatkan satu sisi kehidupan dan melupakan sisi lainnya. Anda tidak terlalu fokus pada pekerjaan anda misal sampai anda lupa makan, lupa istirahat, dan “lupa-lupa” lainnya.



sumber :http://www.jokosusilo.com/2010/03/26/8-tips-management-stress-dengan-mengatur-keseimbangan-pola-hidup-anda/