Laman

3/03/2009

Membawa Uang Tunai saat Mudik

Hari Raya Idul Fitri biasanya dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman. Tidak semuanya, memang. Saya misalnya, meski orang tua saya berasal dari Sulawesi Utara dan Jawa Timur, tidak menganggap kedua propinsi tersebut merupakan kampung halaman. Sebab, saya lahir dan besar di Jakarta. Akibatnya, ketika Lebaran datang, saya cenderung tidak ke mana-mana, hingga saya bisa menikmati sepinya Ibu Kota.

Tapi bagi sebagian orang yang masih punya keluarga di luar kota tempat mereka bekerja sekarang, mudik menjadi semacam keharusan. Tidak peduli sepenuh apa pun penumpang bus, kereta atau pesawat, tidak peduli semacet apa pun jalur pantai utara Jawa, mudik tetap dilakoni.

Banyak cerita suka maupun duka selama mudik. Sukanya kalau perjalanan lancar tidak ada macet. Duka-nya, biasanya tidak jauh dari masalah kecelakaan di jalan atau kehilangan/kecurian uang tunai di jalan. Ngomong-ngomong tentang uang, tidak bisa dipungkiri bahwa membawa uang tunai ketika mudik tidak dapat dihindari. Tanpa uang tunai, pemudik biasanya akan kesulitan melakukan berbagai transaksi selama perjalanannya.

Di bawah ini adalah sejumlah tips yang mungkin berguna bagi Anda yang ingin membawa uang tunai dalam perjalanan Anda.

1. Hitung Kebutuhan Anda

Pertama-tama, tidak ada salahnya bila Anda hitung cermat kebutuhan uang tunai selama mudik. Mulai dari perjalanan Anda ke kampung halaman, selama di kampung halaman, dan ketika kembali ke kota asal. Tidak sulit menghitungnya, yang pasti, Anda memerlukan biaya transportasi dan biaya makan. Tentu saja, kebutuhan uang tunai bagi Anda yang bepergian dengan bus akan sedikit berbeda bila Anda menggunakan kereta api atau pesawat terbang.

Selama mudik, Anda biasanya juga harus keluar uang untuk makan. Tentu saja ini bisa sedikit berbeda kalau transportasi Anda menggunakan pesawat, di mana makanan sudah termasuk harga tiket.

Tapi bagi Anda yang menggunakan bus atau kereta, terkadang Anda harus membayar untuk bisa makan. Tidak usah menghitung sampai detail sekali memang. Anda toh bisa mengira-ngira saja berapa kebutuhan uang tunai yang Anda perlukan untuk membayar biaya makan Anda selama mudik pulang pergi.

Bagaimana dengan di kampung halaman Anda sendiri? Ketika di kampung halaman, kebutuhan uang tunai Anda mungkin berkisar kepada berapa jumlah uang yang akan Anda berikan kepada sanak famili. Rencanakan, siapa saja yang akan Anda beri, beserta jumlahnya masing-masing.


2. Putuskan berapa uang tunai yang perlu Anda bawa

Tidak semua kebutuhan uang tunai Anda harus dibawa dalam bentuk fisik. Mengingat keamanan dan kepraktisan, tidak ada salahnya kalau uang tunai yang Anda bawa sesuai dengan jumlah yang memang harus Anda bayar saja selama mudik.

Kalau di kota kampung halaman Anda terdapat mesin ATM, Anda bisa mengambil kebutuhan uang tunai Anda dari mesin ATM di sana. Tentu, kemungkinan rusaknya mesin ATM di kota kelahiran Anda harus tetap Anda antisipasi. Itulah gunanya kalau Anda punya beberapa rekening tabungan, sehingga kalau mesin ATM satu bank rusak, Anda bisa memanfaatkan mesin ATM bank lain.

Alternatif lain yang bisa Anda gunakan adalah membawa cek perjalanan. Cek perjalanan adalah sebuah surat berharga yang bisa Anda tukarkan dengan uang tunai di bank atau agen yang ditunjuk di kota kampung halaman Anda.

Cara mendapatkannya mudah. Saat ini ada beberapa bank yang menjual cek perjalanan. Anda bisa datang ke bank tersebut dan menukarkan sejumlah uang tunai yang Anda miliki dengan satu atau beberapa lembar cek perjalanan. Selama mudik, cek itu saja yang Anda bawa, bukan uang tunai. Di kampung halaman Anda, Anda tinggal menukar kembali cek yang Anda bawa pada bank atau agen yang ditunjuk. Maka Anda bisa mendapatkan uang tunai Anda. Tentu saja Anda harus yakin dulu bahwa di kampung halaman Anda memang terdapat cabang bank tempat Anda bisa menukar cek itu.

Cek perjalanan akan mengurangi besarnya risiko kehilangan uang tunai yang Anda bawa. Bila Anda membawa uang tunai, maka ada kemungkinan uang tunai Anda bisa hilang, entah tercuri atau sebab lainnya. Tapi bila cek perjalanan hilang, maka orang yang mendapatkan cek tersebut tidak bisa mencairkannya. Sebab, hanya orang yang namanya sesuai dengan nama di dalam cek itulah yang berhak mencairkannya. Dalam hal ini, tentu saja Anda-lah yang berhak mencairkannya.

Itu saja saran-saran dari saya. Selamat mudik dan senantiasa waspada di jalan. Semoga perjalanan Anda menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar